Jogja, memang tidak sedekat Bandung atau Bogor dari Jakarta. Namun aku, cinta Jogja. Cinta dengan ketertiban lalu lintasnya. Cinta dengan suguhan tempat wisatanya, yang membuat aku tak pernah bosan untuk ‘mengulik’ setiap sudut kotanya. Juga cinta dengan segala cinta yang tumbuh dan terpatri di Jogja. Seperti beberapa waktu lalu aku kembali menyempatkan diriku kembali berkunjung ke Jogja. Entah untuk yang ke berapa kalinya. Tidak lama memang, namun cukup untuk menyulam kenangan. Cukup untuk menjadi ‘pelarian’ yang menyenangkan. Cukup menjadi penutup Agustus yang manis. Jika kalian bertanya, “Kenapa bisa selalu menjadi indah?”. Padahal masih Jogja yang sama. Mungkin tempat yang sama, sekadar menghabiskan malam di Malioboro. Namun tidak dengan orang dan cerita, serta cinta yang hadir. Oh iya, let me introduce them all. Tidak semua sebenarnya, Patrick, orang yang ‘menculik’-ku tidak aku sertakan di sini. Mungkin di cerita perjalanan yang lain akan aku sertakan. Foto ini kami...
Sama halnya seperti dunia ini yang isinya bukan cuma tentang kamu