Jogja, memang tidak sedekat Bandung atau Bogor dari Jakarta. Namun aku, cinta Jogja. Cinta dengan ketertiban lalu lintasnya. Cinta dengan suguhan tempat wisatanya, yang membuat aku tak pernah bosan untuk ‘mengulik’ setiap sudut kotanya. Juga cinta dengan segala cinta yang tumbuh dan terpatri di Jogja. Seperti beberapa waktu lalu aku kembali menyempatkan diriku kembali berkunjung ke Jogja. Entah untuk yang ke berapa kalinya. Tidak lama memang, namun cukup untuk menyulam kenangan. Cukup untuk menjadi ‘pelarian’ yang menyenangkan. Cukup menjadi penutup Agustus yang manis.
Jika kalian bertanya, “Kenapa bisa selalu menjadi indah?”. Padahal masih Jogja yang sama. Mungkin tempat yang sama, sekadar menghabiskan malam di Malioboro. Namun tidak dengan orang dan cerita, serta cinta yang hadir. Oh iya, let me introduce them all. Tidak semua sebenarnya, Patrick, orang yang ‘menculik’-ku tidak aku sertakan di sini. Mungkin di cerita perjalanan yang lain akan aku sertakan. Foto ini kami ambil di Raminten. Pasti cukup familiar dengan tempat ini.
|
(ki-ka) Mas Oscar, Mba Mei, Mba Denny |
Bosan dengan pertunjukkan musik yang biasa? Coba kalian dating ke lantai tiga Mirota Batik setiap Jumat dan Sabtu. Kalian akan menemukan pertunjukkan yang tidak biasa. Akan tetapi, jika kalian takut dengan waria, jangan sekali-kali menyaksikan pertunjukkan The Cabaret Show ini. Mungkin setelah keluar dari sini, kalian susah tidur dan gelisah hahaha. Ya, The Cabaret Show merupakan pertunjukkan yang cukup menyenangkan dengan menampilkan para waria. Saat kami melihat pertunjukkan ini, pertunjukkannya adalah parodi artis-artis dalam atau luar negeri. Penasaran?
|
Takent di The Cabaret Show, Mirota BAtik, Jogja |
‘Pelarian’ selanjutnya membawa kami bermain air. Kegemaranku! Kami berkesempatan menjelajah Gua Pindul dan ‘berjemur’ di Sungat Oyod. Trip ini dikenakan biaya sebesar 65rb all in. Aku tak dapat menyembunyikan antusiasku kali itu, bahkan Patrick mengibaratkan aku seperti anak kecil yang baru saja mendapat balon. Haha, tak apalah. Toh kamu yang membawaku ke tempat ini.
|
Main ir di Gua Pindul dan Sungai Oyod |
Ah, Jogja. Selalu ada alasan kembali ke Jogja. Selalu ada rindu untuk kembali ke sana. Ke Jogja yang sama. Tempat yang mungkin sama. Terima kasih atas cerita yang telah kalian sisipkan dalam perjalanan singkat kemarin. Terutama kamu, Patrick ♥
Komentar
Posting Komentar