Well, long time no blogging here hehehe...
Beberapa hari lalu gue mencoba jadi anak gaul Jakarta Selatan dengan mencoba berkunjung ke beberapa tempat makan yang lagi hits di sana. Mungkin udah gak asing sama yang namanya Pasar Santa, Warung Nagih, dan juga Nasi Goreng Kebuli yang ada di daerah Jakarta Selatan ini. Sekali lagi, ini hanya postingan opini gue pribadi sebagai orang yang jajan di sana.
Pertama, Warung Nagih.
Gue ke sini berdasarkan rasa penasaran. Kenapa orang pada posting jajanan di sana? Emang kayak gimana sih tempatnya sampe famous banget begitu? Trus katanya segala ada waiting list ya?
Gue akuin, tempat yang namanya Warung Nagih ini cukup nyaman meskipun dengan design meja yang seadanya. Ada teve yang menyajikan tayangan TV kabel. Musik juga ada. Juga pengaturan antara yang sedang makan dan sedang waiting list (seperti yang udah gue kasih tau sedikit tadi). Mejanya rapih, ada security sendiri buat mengatur tempat biar gak terkesan crowded dengan antrean waiting list.
Tapi...
Menurut gue gak se"wah" dan semenarik yang ada di pikiran gue berdasarkan postingan beberapa teman yang udah pernah ke sini. Memang jajanannya variatif banget di sini, tapi ternyata so so sih menurut gue. Harga yang tercantum dan dibuat secara terpisah bikin ga terlalu notice dengan tagihannya dan terkesan tricky karena setelah dihitung ternyata di luar perkiraan. Kemudian yang menjadi salah satu perhatian gue adalah dengan adanya (dan cukup banyak) lalat yang beterbangan di area dapur tempat penyajian. Pihak Warung Nagih pun gak membuat antisipasi dengan adanya kipas-kipas untuk mengusir hewan itu seperti yang selayaknya ada untuk mengusir serangga itu hehe.
Come back again? Kalo gue enggak. Kenapa? Ya, balik lagi ke kesan awal yang so so tadi itu.
Kedua, Pasar Santa.
Tempat ini mungkin sedang menjadi primadonanya Jakarta Selatan. Tempat ini hits karena lokasi pasar yang seperti itu disulap menjadi tempat nongkrong yang kece dan variatif makanannya. Gak heran kalo yang dateng pun bermobil dan berdandan layaknya mau nongkring di cafe.
Tempatnya memang masih pasar banget. Kios-kiosnya pun gak terlalu besar. Paling hanya bisa memuat beberapa kursi di sekitar kedai itu. Selebihnya duduk di kursi-kursi yang sudah disediakan di sana. Makanannya pun beragam. Jajanan SD yang lagi hits, kue cubit, dijual di beberapa kedai. Ada makanan korea, jamur, kebab dengan kulit bayam, burger black dog yang famous, cendol, dan masih banyak lagi. Gue penasaran banget pas mau ke sana, tapi malah bingung mau jajan apa pas di sana. Beberapa bilang kalau jajan di sini itu sebenarnya biasa, cuma "menang mahal aja". Well, gue pun cukup mengiyakan hehe.
Come back again? Not really...
Ketiga, Nasi Goreng bumbu Kebuli.
Letaknya gak jauh dari Pasar Santa. Ini ada di daerah Panglima Polim. Pas ke sana pun sekalian abis dari Pasar Santa. Lagi-lagi karena penasaran. Hasil pencarian di Kanjeng Ratu Google bilang letaknya di depan Apotek Jaya Panglima Polim. Tapi yaa, pas gue ke sana ga ada sama sekali penampakan Apotek Jaya itu. Adanya toko obat Century, Alfamidi, dan warung makan Apjay. Sempet ngira si warung tenda Apjay itu, tapi kok gak ada menu nasi goreng. Malah cuma roti bakar gitu yang ada. Akhirnya gue nemu warung tenda nasi goreng ini yang ternyata ADA DI SELASAR ALFAMIDI! Gue sempet pengen pulang karena ga nemu-nemu, tapi alhamdulillahnya nemu dan mendarat makan di situ.
Tempatnya biasa, hanya warung tenda dengan satu gerobak buat penyajian dan banyak wajan untuk masak. Orang-orang yang nunggu dan mesen di situ ga terlalu ramai. Jadi, gue pikir gak lama nunggunya. Tapi, ternyata gue nunggu buat makan di situ hampir 45 menit! Rasanya enak, gurih, kebuli banget padahal nasi goreng. Harga juga gak terlalu mahal buat nasi goreng kebuli kambing. Kalo ga salah, harganya sekitar 25rb.
Saran gue sih, jangan ke sini kalo lagi laper banget. Lama nunggunya, tapi rasanya JUARA.
Come back again? Absolutely yes.
Komentar
Posting Komentar