Beberapa hari lalu gue kayak agak flashback dengan mimpi-mimpi pekerjaan gue dulu. Randomly online, buka fav yang ada di akun twitter, dan gue liat seberapa banyaknya tautan pekerjaan di bidang media yang gue bookmark untuk kemudian gue apply.
I missed how excited I am when I saw that job vacancy...
But, gugur seketika saat bokap bilang "Gak..."
"Lo punya pekerjaan impian?"
Semua orang pasti sepakat menjawab iya kalau ditanya hal ini.
Tapi, mungkin tidak semua orang berbahagia dan berjodoh dengan pekerjaan impian masing-masing. Pun dengan gue. Gue sangat mengidamkan bekerja dengan segala keruwetan dan hectic di dunia media, khususnya televisi sih yaa. Semuanya keliatan seru dan amat gak membosankan. Bertemu dengan orang baru, ide baru, dan gue berpikir semua itu punya vibe yang oke banget.
Tapi, semua gumpalan mimpi itu rela digugurkan demi orang tua. Alasan apalagi yang bisa lebih kuat daripada itu? Semua alasan-alasan yang disampaikan mereka selalu terdengar rasional dan wajib diamini serta dilaksanakan.
Well, semua balik lagi dengan yang namanya ridho orang tua. Sekali pun berjodoh dengan mereka (re: pekerjaan) dan gak diridhoi, siapa yang bisa menjalani dengan hati?
I missed how excited I am when I saw that job vacancy...
But, gugur seketika saat bokap bilang "Gak..."
sumber : www.vemale.com |
Semua orang pasti sepakat menjawab iya kalau ditanya hal ini.
Tapi, mungkin tidak semua orang berbahagia dan berjodoh dengan pekerjaan impian masing-masing. Pun dengan gue. Gue sangat mengidamkan bekerja dengan segala keruwetan dan hectic di dunia media, khususnya televisi sih yaa. Semuanya keliatan seru dan amat gak membosankan. Bertemu dengan orang baru, ide baru, dan gue berpikir semua itu punya vibe yang oke banget.
Tapi, semua gumpalan mimpi itu rela digugurkan demi orang tua. Alasan apalagi yang bisa lebih kuat daripada itu? Semua alasan-alasan yang disampaikan mereka selalu terdengar rasional dan wajib diamini serta dilaksanakan.
Well, semua balik lagi dengan yang namanya ridho orang tua. Sekali pun berjodoh dengan mereka (re: pekerjaan) dan gak diridhoi, siapa yang bisa menjalani dengan hati?
Komentar
Posting Komentar