Kehilangan yang Bahkan Belum Berwujud...

Hamil hingga kemudian menjadi seorang ibu
sepertinya adalah pencapaian tertinggi
yang sangat ingin dirasakan oleh semua perempuan.
Terlebih, perempuan yang telah menikah
baik yang sudah sangat lama
atau pun yang masih seumur jagung


Kedengarannya mudah mengucapkan,
"Sehat-sehat yaa sampai melahirkan nanti untuk ibu dan bayinya,"
jika melihat perempuan yang mengabarkan dirinya sedang diberikan amanah oleh Tuhannya

Tapi, nyatanya tak semudah itu.
Banyak yang harus dijaga oleh perempuan berbadan dua itu kini

Segala yang dilakukan semasa sendiri,
bisa jadi terasa sangat berat.
Duduk, berjalan, berdiri, berkendara.
Tak semua makanan pun bisa dilahap
dan terasa enak

Bukan,
ini bukan kehilangan yang aku alami (dan semoga jangan)
Belakangan aku mendapati beberapa kabar kehilangan
dari teman inner circle-ku sendiri.

Kurasa,
tak ada calon ibu, calon ayah, calon kakek, calon nenek manapun
rela kehilangan janin yang selama beberapa waktu dijaga dan diharap-harapkan.
Jika ini terjadi, bukanlah hal yang mudah pastinya

Tak perlu mencari sebab duniawi,
meskipun sangat mungkin bisa.
Namun, qodarullah adalah jawaban yang pasti

Karena, sekuat apa pun menjaga,
tapi jika memang belum menjadi hak,
selamanya tak akan pernah menjadi milik.
Meskipun menjaga adalah salah satu ikhtiar
yang juga harus dilakukan secara maksimal

Dan teruntuk kamu, Baby Z
yang kini sudah memasuki penghujung bulan keenam,
semoga kita bisa melalui semuanya
sampai kita bisa bertemu sesuai waktu yang ditetapkan Allah ya, Nak
In sya Allah

Ibuk rela menahan serba ketidaknyamanan
yang Ibuk alami selama mengandung kamu sampai garis akhir.
Karena Ibuk harap,
pertemuan satu sama lain dalam keadaan sehat sempurnalah
yang akan menjadi tujuan akhir kita


- Kemayoran,
  6 Agst '17