Langsung ke konten utama

Finding Sempu

Ini adalah hari terakhir kami di Malang dengan destinasi terakhir, SEMPU!

Selepas Midnight Trip kami di Bromo kemarin, kami memutuskan untuk melanjutkan hari terakhir kami di Sempu. Mas Ed nge-drop kami di jalur angkutan umum yang menuju Terminal Gadang. Akhirnya kami pun naik dan menuju Gadang dengan biaya 3.000-3.500. Kemudian dari situ kami berhenti sebentar membeli perbekalan untuk di Sempu nanti sekalian salat Dzuhur. Setelah siap, kami mencari mini bus arah ke Turen dengan biaya 5.000. Jarak dari Gadang hingga ke Turen cukup jauh dan cukup untuk kami beristirahat selama perjalanan. Ternyata kami sudah terlalu sore saat tiba di Turen (sekitar pukul 16.00) dan sudah tidak banyak angkutan yang bisa mengantar kami menuju Sendang Biru. Setelah tawar menawar dengan si Supir, akhirnya kami sampai Sendang Biru dengan biaya 100.000 untuk empat orang (yang berarti 25.000/orang). Padahal, jika kami sampai di Turen lebih siang, kami bisa mendapatkan ongkos perjalanan yang lebih murah. Hanya sekitar 12.000-16.000 per orangnya.

Jadi, kalau kalian berencana ke Sempu dengan menggunakan angkutan umum, berangkatlah sebelum waktu dzuhur atau kalau sepagi yang kalian bisa. Kenapa? Hal ini terkait dengan angkutan yang tidak beroperasi hingga malam di Malang.


Perjalanan dari Turen menuju Sendang Biru terasa makin jauh karena wilayah yang kami lewati minim peneragan jalan ditambah pula jalanan yang agak rusak serta cukup sepinya lalu lalang kendaraan. Mulai tidur, bangun, tidur lagi pun kami belum sampai di sana. Angin laut menyambut kedatangan kami di sana. Petugas yang seharusnya kami datangi untuk mendaftar pun sudah tutup karena sudah menjelang malam. Akhirnya kami memilih untuk mencari penginapan terlebih dahulu dan mengurus semuanya besok pagi.

Ada banyak warung di sepanjang bibir pantai, tapi Mas Ed menyarankan kami untuk pergi ke warung Pak Mamiek, yang orangnya pun bingung kenapa jadi mendadak famous, karena katanya kami bisa menumpang istirahat dengan biaya seiklhasnya. Tapim ternyata kata Pak Mamiek beliau hanya bisa menyediakan tempat penginapan jika orangnya agak banyak atau gak sepasang-sepasang seperti kami hehehe. Pak Mamiek pun memberitahukan tempat penginapan yang masih kosong. Homestay gitu, satu kamar ada dua kasur besar (satu di atas menggunakan dipan dan satunya di bawah) karena emang kami minta yang double bed. Harganya 200.000 per malam dan bisa request untuk dibuatkan makanan. Tentu dengan biaya tambahan.

Oh iya, Pak Mamiek juga menyewakan dua motornya untuk kami gunakan berkeliling daerah sekitar sebelum besok siangnya kami ke Sempu. Jadi, dengan motor itu lah kami menuju beberapa pantai di daerah Sendang Biru. Ada pantai yang cukup terkenal dan niatnya ingin kami kunjungi, tapi malah salah masuk dan akhirnya gak jadi hihihi.

Sekitar pukul 11.30 kami tiba di warung Pak Mamiek untuk meminta dicarikan guide menuju Sempu. Kenapa harus menggunakan guide? Daerah Sempu benar-benar masih alami dan kalau kalian pertama kali ke sana disarankan untuk menggunakan guide supaya gak nyasar. Biar pun sudah berkali-kali ke sana pun disarankan untuk tetap hati-hati karena gak sedikit orang yang nyasar di sana padahal udah sering.



Itu salah satu view track Sempu. Saat perjalanan tidak ada yang mendokumentasikan perjalanan karena guide kami terhitung cepat. Track  Sempu yang katanya ditempuh dengan 1,5 jam hingga 2 jam, berhasil kami tempuh hanya dengan satu jam! Wuh.

Sesampainya di sana kami segera mencari lapak untuk mendirikan tenda karena ternyata tidak sedikit yang camp di sana. Guidenya juga membantu kami mendirikan tenda. Kalau kalian pengen camp dan gak mau repot bawa peralatan dari Jakarta, bisa sewa di Pak Mamiek juga karena beliau juga menyewakan beberapa peralatan camp.

Well, capek emang sih nge-track segitu dengan guide yang ngebut. Tapi, sesampainya di sana semua terbayar. Pemandangannya keren dan kalian bisa main air sepuasnya, sebebasnya, semaunya kalian deh karena emang di sana seeeepppiiii banget. Tapi, note kalau mau main air di Sempu itu bawa air tawar sendiri. Baik untuk persediaan logistik atau bebersih di sana karena di sana sulit banget nyari air tawar. Katanya sih ada, tapi kemarin gue gak nemu. This is it, Sempu!

Lemme take a picture first :p
This is the team!
And we got new friends here, dude!
Sayang banget masih ada pengunjung yang gak bijak di sana. Datang bawa makanan dan sampahnya ditinggal di sana.


Malam terakhir kami habiskan di Hotel Santosa dengan biaya 150.000 per malam dengan fasilitas double bed, kamar mandi dalam, dan air minum yang diberikan saat baru tiba di sana. Last but not least, kami sempatkan mampir ke kedai es krim yang sudah melegenda di Malang, Oen. Kalau di Jakarta, ini mirip Ragusa.


This is my way to enjoy Malang. So, enjoy Malang with your own way. Thanks a bunch, dearest Malang...

See you in another trip, dude!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] Klinik Kehamilan Sehat Duren Sawit

I'm 22 weeks pregnant already!!! Itu artinya sudah separuh perjalanan sampai Baby Z untuk  launching   and   I'm never been this happy. Doa yang selalu sama Ibuk sebut dalam setiap sujud adalah kesehatan dan keselamatam kita ya, Kak. Aamiin  ❤ Seperti judul yang sudah terpampang jelas, kali ini gue bakal mencoba sharing pengalaman gue datang ke Klinik Kehamilan Sehat untuk meet up sama Baby Z yaaa. No offense , benar-benar sudut pandang gue sebagai customer . Hope you guys enjoy! keadaan parkiran klinik pas gue sama bee keluar buat maghriban. gedungnya ada di tengah yaa

"Jajan" DSOG

Haiii, berhubung bukan blogger beneran jadinya gini deh. Ngeblog suka-suka hehehe. Mungkin aneh yaa liat judulnya, tapi ini ungkapan paling gampang sih hehehe. Yup, di usia kandungan yang memasuki 31minggu ini gue masih "jajan" DSOG (dokter spesialis obgyn/dokter kandungan). Kenapa? Karena gue abis pindah rumah, dari yang sebelumnya di daerah Bekasi ke Kemayoran. Rumah lama yang gue tempatin. Tapi, tetep berduan sama Pak Suami karena sekeluarga pindah ngikutin kuliahnya adek gue. Jauuuuhhh hari sebelum jadwal kontrol, gue sibuk browsing  cari nama-nama dokter yang cukup direkomendasiin sama buibu di forum-forum. Muncul beberapa nama dari berbagai macam rumah sakit. Cumaaa karena niat awal maunya di RS Islam Cempaka Putih dan dengan DSOG cewek, jadi gue kerucutkan deh nama-nama DSOG cewek di RS Islam Cempaka Putih. Nama yang mudah dan sering muncul adalah nama dr. Onny. Beliau juga praktik di RSIA Tambak dan pasiennya selalu ruameeeeeee kalo di Tambak sana. Kemudian ada

Hello, tiny itsy bitsy

We are a happy parents to be! Yes. P-A-R-E-N-T-S :) Alhamdulillah - pinterest